ARTIKEL REALITAS SOSIAL
artikel realitas sosial
realitas sosial (kenyataan sosial) adalah satu bentuk gaya hidup yang menjamur dan nyata terjadi dalam masyarakat.
realitas sosial banyak terjadi di sekeliling kita, contohnya saja
pemulung barang bekas, orang yang mengemis di lampu merah, semua itu
sangat sering kita jumpai.
Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut:
- Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa dalam dimulai dari kelompok.
- Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan
terjadi interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan
melahirkan sistem interaksi yang akan nampak dalam peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan antara manusia.
- Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
- Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya
terkait satu dengan yang lainnya.
Realitas sosial berbeda dari individu biologis kognitif realitas atau
kenyataan, dan terdiri dari prinsip-prinsip sosial yang diterima dari
suatu komunitas. Sebagian ulama seperti John Searle percaya bahwa
realitas sosial dapat dibentuk secara terpisah dari setiap individu atau
ekologi sekitarnya (bertentangan dengan pandangan psikologi persepsi
termasuk JJ Gibson, dan orang-orang yang paling ekologis teori ekonomi) .
Yang paling terkenal prinsip realitas sosial adalah “kebohongan besar”,
yang menyatakan bahwa kebohongan yang luar biasa lebih mudah untuk
meyakinkan orang-orang yang kurang heboh daripada kebenaran. Banyak
contoh dari politik dan teologi, e.g. klaim bahwa Kaisar Romawi ternyata
adalah seorang “dewa”, menunjukkan bahwa prinsip ini dikenal dengan
efektif propagandis dari awal kali, dan terus diterapkan hingga hari
ini, misalnya model propaganda Noam Chomsky dan Edward S. Herman, yang
mendukung ‘kebohongan besar’ tesis dengan lebih spesifik. Masalah
realitas sosial telah diperlakukan secara mendalam oleh para filsuf
dalam tradisi fenomenologis, terutama Alfred Schütz, yang menggunakan
istilah dunia sosial untuk menunjuk ini tingkat realitas yang berbeda.
Sebelumnya, subjek telah dibahas dalam sosiologi serta disiplin ilmu
lainnya. Herbert Spencer, misalnya, istilah super-organik untuk
membedakan tingkat sosial realitas di atas biologis dan psikologis
Masyarakat sebagai system social
1). Sistem social
Adalah
suatu system yang terdiri dari elemen-elemen social yang terdiri dari ;
tindakan social yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan
lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial.
Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam
kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak
masyarakat tersebut.
2). Struktur social
Struktur sosial
mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial,
ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar
status dan peran sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur
sosial, kelompok-kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial.
Unsur-unsur sosial terbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu
dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan
timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan
memahami norma-norma yang berlaku.
3). Organisasi Sosial
Organisasi
sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara
sosial. Dengan kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan
antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan
dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat
unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan
dan kelas-kelas sosial.
Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar